selamat datang **** sugeng rawuh **** ahlan wa sahlan **** http://www.facebook.com/pustakawankaranganyar **** deche.ygo@gmail.com

Sunday 18 October 2015

Mahasiswa akhir, Baca Baca Baca

Anda seorang mahasiswa tingkat akhir? Atau pernahkah anda pada masa itu?
Ya, tulisan kali akan membahas mengenai hubungan mahasiswa akhir dengan tingkat literasi. Memang benar, pasti simpulannya sudah dapat di tebak bahwa hubungan keduanya pasti linear. Mau tidak mau mahasiswa tersebut akan berhadapan dengan namanya skripsi atau Tugas Akhir bukan? Nah, pasti kalau kita berbicara menyusun Skripsi tidak jauh-jauh denan namanya perpustakaan. Perpustakaan menjadi begitu sentral bagi mahasiswa akhir.
Pembahasan kali ini adalah berbicara mengenai pasca skripsi/lulus, apakah dapat membekas kebiasaan literasi dikalangan mahasiawa akhir tersebut?
Pertama, kita bahas dulu mengenai faktor dari eksternal yang dapat meningkatkan budaya baca, yaitu faktor kebutuhan. Ya, kebutuhan. Ternyata membaca juga dapat menjadi kebutuhan primer bagi manusia khususnya pada mahasiswa akhir. Jadi ketika kita pertahankan status membaca menjadi suatu kebutuhan maka akan berlanjut budaya baca tersebut pasca skripsi usai.
Kedua, bagaimana cara menjadikan budaya baca menjadi kebutuhan primer pasca skripsi usai?

Thursday 15 October 2015

Budaya Baca dari Sudut Masjid Nurul Huda UNS

Waktu menunjukkan pulul 19.30 WIB, jika itu anda, apa yang anda lakukan saat itu?
Bersantai di depan TV? Bercengkrama dengan sanak saudara? Bersantap malam? Ataukah merebahkan badan saja?
Benar, apapun pilihan anda tentu itu hak anda.
Tulisan kali ini kami ingin bercerita dari sudut kota Solo yaitu tepatnya di Masjid Nurul al Huda UNS. Ba'da shalat isya', memang sengaja kami rehat sebentar di pojok masjid karena ada kegiatan diakusi jam 20.00 WIB. Ketika itu, kami membayangkan seperti pertanyaan di atas tadi, dan memang benar saja ketika kami berkeliling di berbagai tempat ternyata dunia kampus memang benar merupakan tempat sentral budaya literasi di masyarakat. Tak heran, jika ketika malam menjemput solo, titik ini tidak sekalipun lekang dari aktivitas manusia.
Banyak kita temui kegiatan penuh warna di sini. Namun kali ini kami ingin menyampaikan tentang kegiatan literasi. Literasi memang mencangkup banyak aktivitas, salah satunya adalah membaca. Memang benar, ketika kita berbicara aktivitas membaca di masjid, tentu akan terpikir di benak kita yang di baca adalah Al Quran. Ya, tidak bisa dipungkiri itu fakta, namun ketika masjid itu di area

Wednesday 14 October 2015

Pustakawan Berprestasi 2015

http://serambiperpus.blogspot.co.id/2015/10/pustakawan-berprestasi-2015.html
Pustakawan, merupakan salah satu profesi yang penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan di setiap negara. Profesi ini memang baru akhir-akhir ini di kenal di negara ini, terlebih lagi sejalan dengan perkembangan dunia literasi belakangan ini. Kiblat ilmu pengetahuan di setiap negara dapat kita lihat di setiap perpustakaan di Perguruan Tinggi, karena di sanalah berkumpul para ahli ilmu pengetahuan di masing-masing bidang. Karena itulah peran pustakawan khususnya di Perguruan Tinggi tersebut begitu penting.
 
Setiap peguruan tinggi diharapkan memiliki pustakawan yang berprestasi untuk mendukung pengembangan daya saing perguruan tinggi berbasis keunggulan lokal. Sehubungan dengan itu, perguruan tinggi perlu memiliki sistem penghargaan yang terprogram bagi pustakawan yang memiliki prestasi tinggi dalam pelaksanaan tridharmanya. 

Monday 12 October 2015

Jadwal CPNS 2016 dipercepat Pelaksanaannya

CPNS 2016Kabar gembira bagi anda yang telah menunggu proses rekrutmen CPNS, akhirnya MenPAN merilis Jadwal CPNS 2016 untuk Instansi Pusat dan Daerah. MenPAN Yuddy menyampaikan bahwa kepastian jadwal mengenai tes CPNS 2016 telah dirilis dan beliau memastikan bahwa Jadwal Penerimaan CPNS tahun 2016 akan dimulai April-Oktober mendatang.

Menurutnya, tes tahun depan digelar lebih awal karena pertimbangan 2015 telah terjadi moratorium, sehingga panitia lebih siap. Meski begitu, sampai saat ini formasi penerimaan CPNS belum ditetapkan.
Sebab, penetapan formasi harus dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Kementerian Keuangan terkait biaya kebutuhan belanja pegawai.  230 ribu itu terdiri dari 110 ribu honorer K2 dan 120 ribu pelamar umum. Untuk pelamar umum, formasi yang dibutuhkan adalah tenaga pendidik, tenaga kesehatan, tenaga fungsional tertentu seperti bidang hukum maupun ekonomi.