selamat datang **** sugeng rawuh **** ahlan wa sahlan **** http://www.facebook.com/pustakawankaranganyar **** deche.ygo@gmail.com

Wednesday, 1 May 2013

KEGIATAN FUMIGASI BUKU di PERPUSTAKAAN MUSEUM NASIONAL


 

Koleksi merupakan aset vital baik pada museum maupun perpustakaan. dengan koleksi yang terawat dan berkualitas maka pengunjung akan semakin kerasan bermanja-manja dengan koleksi tersebut. Namun ketika di hadapkan pada cuaca tropis di Indonesia khususnya, menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola perpustakaan maupun museum untuk mensiasati koleksi-koleksinya tetap awet dan prima. Dengan cuaca lembab akan memicu berbagai jenis jamur dan hewan-hewan kecil yang siap menyantap seluruh koleksi yang ada.

Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah itu semua adalah dengan melaksanakan proses fumigasi secara berkala pada koleksi. Salah satu bentuk kegiatan konservasi adalah perawatan buku pperpustakaan yang rutin dilakukan ± setahun sekali.  Tahun 2012 program perawatan buku perpustakaan ditujukan pada buku terbitan lama milik Bataviasch  Genootschaap, yaitu TBG, notulen, oudheidkundig versla, , de toonkuust van Bali. Kondisi buku  berlubang-lubang,  berdebu, rapuh, kering , dan terjadi perubahan warna kertas menjadi kecoklatan.
Kegiatan yang dilakukan adalah fumigasi yang bertujuan   mematikan telur dan larva serangga yang menyerang buku. Jenis serangga yang umumnya menyerang buku adalah silverfish dan kutu buku.  Sayangnya pada observasi kali ini tidak ditemukan serangga yang mati maupun yang hidup di dalam buku namun ditemukan indikasi adanya serangan serangga berupa lubang-lubang pada buku.   
Serangga menyukai buku karena buku mengandung selulosa.  Jika temperatur dan kelembaban udara mendukung , maka serangga dapat berkembang biak di dalam buku.  Oleh karena itu perlu dilakukan fumigasi.  

Tahap kegiatan fumigasi, yaitu :

1 .Mengukur dan mempersiapkan plastik yang akan digunakan untuk menutup  rak buku.

 

2. Menyusun buku  dan memberi pembatas antar lembar buku dengan menggunakan kertas agar letak buku tidak terlalu rapat sehingga fumigant yang digunakan bisa meresap keseluruh permukaan buku.

  

3. Beberapa buku diletakkan dalam kantong plastik dengan memberi catatan lokasi asal rak.  Tulis dalam label nomor rak dan baris serta judul buku dan ditempel  label di luar kantong.

 






4. Menutup rapat rak buku dengan plastik serta menggunakan perekat lakban hitam.


 




5. Melakukan pengetesan ada atau tidak kebocoran pada plastik dengan menggunakan kapur barus.  Kapur barus dimasukkan dalam rak dan tutup rak dengan menggunakan plastik.  Indikasi yang digunakan adalah jika tidak tercium  bau kapur barus di ruangan maka dapat dipastikan plastik tidak bocor.

6. Memasukkan wadah berupa cawan petri pada setiap rak buku dan wadah karton pada setiap kantong untuk tempat meletakkan fumigant.



7. Masukkan fumigant pada setiap rak dan setiap kantong.
8. Ikat kantong dengan tali dan tutup rapat rak dengan menggunakan plastik serta perekat lakban hitam.
9. Fumigasi dilakukan selama ± 1 minggu sampai menguap.
10. Setelah seminggu buka kantong dan rak buku.  Diamkan selama ± seminggu agar  gas fumigant benar-benar menghilang dari dalam rak maupun kantong. 

sumber [http://www.museumnasional.or.id/index.php/85-berita-dan-artikel/127-kegiatan-fumigasi-buku-perpustakaan-museum-nasional]

No comments:

Post a Comment

Masukan dan Nasihat dari Sobat Pustaka adalah apresiasi untuk kami.