Koleksi merupakan aset vital baik pada museum maupun perpustakaan. dengan koleksi yang terawat dan berkualitas maka pengunjung akan semakin kerasan bermanja-manja dengan koleksi tersebut. Namun ketika di hadapkan pada cuaca tropis di Indonesia khususnya, menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola perpustakaan maupun museum untuk mensiasati koleksi-koleksinya tetap awet dan prima. Dengan cuaca lembab akan memicu berbagai jenis jamur dan hewan-hewan kecil yang siap menyantap seluruh koleksi yang ada.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah itu semua adalah dengan melaksanakan proses fumigasi secara berkala pada koleksi. Salah
satu bentuk kegiatan konservasi adalah perawatan buku pperpustakaan yang
rutin dilakukan ± setahun sekali. Tahun 2012 program perawatan buku
perpustakaan ditujukan pada buku terbitan lama milik Bataviasch Genootschaap, yaitu TBG, notulen, oudheidkundig versla, , de toonkuust
van Bali. Kondisi buku berlubang-lubang, berdebu, rapuh, kering , dan
terjadi perubahan warna kertas menjadi kecoklatan.
Kegiatan yang dilakukan adalah fumigasi yang bertujuan mematikan telur dan larva serangga yang menyerang buku. Jenis
serangga yang umumnya menyerang buku adalah silverfish dan kutu buku.
Sayangnya pada observasi kali ini tidak ditemukan serangga yang mati
maupun yang hidup di dalam buku namun ditemukan indikasi adanya serangan
serangga berupa lubang-lubang pada buku.
Serangga
menyukai buku karena buku mengandung selulosa. Jika temperatur dan
kelembaban udara mendukung , maka serangga dapat berkembang biak di
dalam buku. Oleh karena itu perlu dilakukan fumigasi.
1 .Mengukur dan mempersiapkan plastik yang akan digunakan untuk menutup rak buku.
2.
Menyusun buku dan memberi pembatas antar lembar buku dengan
menggunakan kertas agar letak buku tidak terlalu rapat sehingga fumigant
yang digunakan bisa meresap keseluruh permukaan buku.
3. Beberapa buku diletakkan dalam kantong plastik dengan memberi catatan
lokasi asal rak. Tulis dalam label nomor rak dan baris serta judul buku
dan ditempel label di luar kantong.
4. Menutup rapat rak buku dengan plastik serta menggunakan perekat lakban hitam.
5.
Melakukan pengetesan ada atau tidak kebocoran pada plastik dengan
menggunakan kapur barus. Kapur barus dimasukkan dalam rak dan tutup rak
dengan menggunakan plastik. Indikasi yang digunakan adalah jika tidak
tercium bau kapur barus di ruangan maka dapat dipastikan plastik tidak
bocor.
6.
Memasukkan wadah berupa cawan petri pada setiap rak buku dan wadah
karton pada setiap kantong untuk tempat meletakkan fumigant.
7. Masukkan fumigant pada setiap rak dan setiap kantong.
8. Ikat kantong dengan tali dan tutup rapat rak dengan menggunakan plastik serta perekat lakban hitam.
9. Fumigasi dilakukan selama ± 1 minggu sampai menguap.
10. Setelah
seminggu buka kantong dan rak buku. Diamkan selama ± seminggu agar
gas fumigant benar-benar menghilang dari dalam rak maupun kantong.
sumber [http://www.museumnasional.or.id/index.php/85-berita-dan-artikel/127-kegiatan-fumigasi-buku-perpustakaan-museum-nasional]
No comments:
Post a Comment
Masukan dan Nasihat dari Sobat Pustaka adalah apresiasi untuk kami.