BANDUNG,.-
Terkait ditemukannya buku bacaan yang tidak layak baca bagi anak
Sekolah Dasar, Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) mendatangi
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat, Jalan LLRE Martadinata,
Bandung, Selasa (12/6).
Menurut Dewan Pembina FGII Cabang Kota
Bandung, Asep Tapip, FGII meminta MUI Jabar untuk segera melakukan
tindakan terkait dengan masalah ini. “Bila perlu MUI mengeluarkan fatwa
haram untuk buku-buku tersebut,” ucapnya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) FGII Iwan
Hermawan mengatakan, sebanyak lima buah buku ditemukan di beberapa SD di
Kota Bandung. Akan tetapi, dari kelima buku tersebut yang sudah dikaji
hanya tiga. Tiga buku yang dibawa FGII ke MUI Jabar adalah “Tambelo,
Kembalinya Si Burung Camar”, “Tidak Hilang Sebuah Nama”, dan “Ada Duka
Di Wibeng”.
“Saya sesalkan kenapa yang berwenang,
Pusat Buku Nasional, melegalkan begitu saja tanpa mengkajinya lebih
dalam. Apa hanya sekadar proyek?” kata Iwan.
Iwan mengungkapkan, masalah ini harus
segera dituntaskan karena dari mulai cover hingga isi buku tersebut
berpotensi menimbulkan konflik sara. Menurutnya, dalam salah satu
bukunya itu terdapat isi yang mempertanyakan tentang keberadaan Tuhan
serta membawa unsur agama Islam.
Sementara itu, Sekretaris Umum MUI Jabar
Rafani Achyar menuturkan, sangat banyak ditemukan unsur kekeliruan
terkait masalah ini, yaitu unsur penghinaan agama, komunisme, serta
pornografi. “Dalam buku tersebut terdapat unsur-unsur agama Islam dan
dalam pembuatan buku itu seharusnya agamawan baik dari MUI ataupun yang
lainnya turut dilibatkan agar tidak terjadi hal seperti ini lagi,”
katanya. (CA-14/CA-07)***
sumber: DuniaPerpustakaaN.Com
No comments:
Post a Comment
Masukan dan Nasihat dari Sobat Pustaka adalah apresiasi untuk kami.