17 Juli 2012, (Selasa)
Salemba,
Jakarta—Perpustakaan Nasional kedatangan tamu istimewa Presiden
Frankfurt Book Fair Juergen Boss, Selasa, (17/7). Kedatangan Juergen
yang didampingi perwakilan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) diterima
langsung oleh Kepala Perpustakaan Nasional Sri Sularsih dalam rangka
melihat kesiapan Indonesia sebagai Guest of Honour Frankfurt Book Fair
(FBF) 2015 mendatang. “Kami siap menyukseskan event tersebut,” ucap
Kepala Perpusnas mantap.
Mendapat jawaban yang memuaskan, Boss menggarisbawahi bahwa Indonesia sangat perlu memperkenalkan keragaman identitas budayanya melalui sajian literatur-literatur berbahasa internasional yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luar negeri. “Sejauh ini saya belum cukup banyak melihat buku-buku Indonesia yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris atau Jerman, misalnya, beredar luas” ujarnya. Padahal, lanjut Boss, hal tersebut merupakan salah satu cara mengenalkan budaya atau literatur Indonesia lebih luas kepada masyarakat mancanegara.
Menyadari fakta diatas, IKAPI sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab akan berupaya keras mewujudkan permintaan panitia FBF. Oleh karena itu, IKAPI menargetkan dari 1500 judul buku yang dipamerkan, 250 diantaranya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing. “Kegiatan eksebisi dan promosi di even ini bukanlah sebuah penghamburan dana melainkan sebuah investasi pontensial,“ terang Nova Rasdiana dari IKAPI.
FBF merupakan salah satu even terbesar dunia perbukuan dan media di dunia. Pagelaran ini mengandung makna penting sebagai pasar penting bagi kalangan perbukuan, media, hak cipta dan lisensi dari seluruh dunia. Even internasional tahunan ini sedianya akan berlangsung pada bulan Oktober dengan mengundang sekitar 7400 peserta pameran dari 106 negara. Magnet FBF juga diyakini sanggup mendatangkan sedikitnya 280 ribu pengunjung, dan akan diliput secara luas oleh lebih dari 10.000 media internasional.
Sebagai tamu kehormatan, panitia akan menyiapkan area pameran seluas 500 meter persegi. Panitia FBF mengharapkan dengan luas area tersebut, Indonesia dituntut tidak hanya memajang buku saja melainkan juga menampilkan keunggulan budaya dan pariwisata Indonesia di mata internasional. Kini, sudah saatnya Indonesia menampakkan wajah kebesaran di mata dunia sebagai bangsa yang besar dengan ragam keunikan budaya yang menakjubkan.
Pasca pertemuan, Juegen Boss didampingi Kepala Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi Woro Titi Haryanti menjadi pembicara Seminar Perkembangan Literasi dan Potensi Bagi Pebisnis Perbukuan di Indonesia. Secara khusus, Boss memaparkan sejarah FBF diadakan dan road map untuk menjadi Guest of Honour even tersebut.
sumber: Radhitya Purnama [http://www.pnri.go.id/BeritaAdd.aspx?id=38]
Mendapat jawaban yang memuaskan, Boss menggarisbawahi bahwa Indonesia sangat perlu memperkenalkan keragaman identitas budayanya melalui sajian literatur-literatur berbahasa internasional yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luar negeri. “Sejauh ini saya belum cukup banyak melihat buku-buku Indonesia yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris atau Jerman, misalnya, beredar luas” ujarnya. Padahal, lanjut Boss, hal tersebut merupakan salah satu cara mengenalkan budaya atau literatur Indonesia lebih luas kepada masyarakat mancanegara.
Menyadari fakta diatas, IKAPI sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab akan berupaya keras mewujudkan permintaan panitia FBF. Oleh karena itu, IKAPI menargetkan dari 1500 judul buku yang dipamerkan, 250 diantaranya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing. “Kegiatan eksebisi dan promosi di even ini bukanlah sebuah penghamburan dana melainkan sebuah investasi pontensial,“ terang Nova Rasdiana dari IKAPI.
FBF merupakan salah satu even terbesar dunia perbukuan dan media di dunia. Pagelaran ini mengandung makna penting sebagai pasar penting bagi kalangan perbukuan, media, hak cipta dan lisensi dari seluruh dunia. Even internasional tahunan ini sedianya akan berlangsung pada bulan Oktober dengan mengundang sekitar 7400 peserta pameran dari 106 negara. Magnet FBF juga diyakini sanggup mendatangkan sedikitnya 280 ribu pengunjung, dan akan diliput secara luas oleh lebih dari 10.000 media internasional.
Sebagai tamu kehormatan, panitia akan menyiapkan area pameran seluas 500 meter persegi. Panitia FBF mengharapkan dengan luas area tersebut, Indonesia dituntut tidak hanya memajang buku saja melainkan juga menampilkan keunggulan budaya dan pariwisata Indonesia di mata internasional. Kini, sudah saatnya Indonesia menampakkan wajah kebesaran di mata dunia sebagai bangsa yang besar dengan ragam keunikan budaya yang menakjubkan.
Pasca pertemuan, Juegen Boss didampingi Kepala Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi Woro Titi Haryanti menjadi pembicara Seminar Perkembangan Literasi dan Potensi Bagi Pebisnis Perbukuan di Indonesia. Secara khusus, Boss memaparkan sejarah FBF diadakan dan road map untuk menjadi Guest of Honour even tersebut.
sumber: Radhitya Purnama [http://www.pnri.go.id/BeritaAdd.aspx?id=38]
No comments:
Post a Comment
Masukan dan Nasihat dari Sobat Pustaka adalah apresiasi untuk kami.