MI/Adam Dwi/bb
Rabu, 02 Januari 2013 | 15:10 WIB
"Kami sudah melaporkan kasus ini dan kami berharap petugas bisa mengusut kasus ini hingga tuntas," kata pengasuh pondok itu KH Imam Bukhori Kholil dalam wawancara melalui saluran telepon, Rabu (2/1) siang.
Saat menjelaskan kasus pembakaran perpustakaan pondok pesantren miliknya itu, Imam mengaku sedang berada di Jakata guna mempersiapkan sidang gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) pada Pemilu Kada Bangkalan yang diajukan dirinya ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Imam mengaku dirinya baru mengetahui adanya pembakaran perpustaan di pondok pesantrennya itu berdasarkan informasi yang disampaikan pengurus pondok dan para ustaz kepada dirinya melalui saluran telepon.
Ia menduga terbakarnya perpustakaan di pondok pesantren miliknya itu karena unsur kesengajaan. Pasalnya, santri dan pengurus pondok menemukan bau bensin di sekitar lokasi kejadian.
Imam yang juga calon bupati pada Pemilu Kada Bangkalan itu menuturkan di perpustakaan yang dibakar itu tersimpan berkas-berkas berupa formulir C para pendukungnya serta bukti-bukti pelanggaran Pemilu Kada Bangkalan.
"Semua surat undangan pemilih pendukung saya yang tidak menggunakan hak pilihnya tersimpan di perpustakaan itu," katanya. Aksi pembakaran perpustakaan di pondok itu terjadi pada pukul 04.00 WIB, Rabu pagi.
Terkait kejadian ini, Imam meminta agar para pendukungnya tidak terpancing emosi dan menyerahkan pengusutan kasus tersebut kepada aparat penegak hukum, yakni Polres Bangkalan.
Secara terpisah Kasat Reskrim Polres Bangkalan Ajun Komisaris Moh lutfi membenarkan adanya kasus kebakaran perpustakaan itu dan saat ini masih dalam proses penyidikan polisi. (Ant/OL-5)
No comments:
Post a Comment
Masukan dan Nasihat dari Sobat Pustaka adalah apresiasi untuk kami.