selamat datang **** sugeng rawuh **** ahlan wa sahlan **** http://www.facebook.com/pustakawankaranganyar **** deche.ygo@gmail.com

Thursday, 26 December 2013

Manuskrip Langka di Perpustakaan Tawanan Mauritania Terancam Rusak

Manuskrip langka yang berhasil ditemukan oleh para peneliti
Manuskrip langka yang berhasil ditemukan oleh para penelitiSebuah perpustakaan kuno yang dimiliki oleh keluarga bekas tawanan sipil Mauritania ditemukan oleh para peneliti naskah kuno asal Arab Saudi. Perpustakaan tersebut memiliki banyak manuskrip penting tentang berbagai hal. Seperti ilmu tata bahasa, retorika, sejarah, kedokteran, agama, sastra, filsafat, seni, ilmu pengetahuan, sipil, dan lain sebagainya. Namun, kondisinya sangat memprihatinkan dan terancam rusak.


Seperti dilansir Al Arabiya.net menyebutkan bahwa dalam perpustakaan tersebut berisi sekitar 40 ribu judul dan berumur ribuan tahun, yang diperkirakan ada sejak abad ke-3 H hingga abad ke-14 H dan ditulis dengan Autographs langka.
Keluarga tawanan yang tidak disebutkan namanya itu menolak untuk menyerahkan manuskrip tersebut dengan alasan sudah menjadi harta warisan leluhur mereka. Namun, para peneliti spesialis naskah kuno dan penerjemah terus meyakinkan keluarga tersebut untuk segera mengamankannya demi mencegah kerusakan dan kelalaian lebih lanjut.
Sidi Mohamed Ould sebagai penanggungjawab tim peneliti mengatakan bahwa naskah kuno seharusnya ditangani dan dirawat secara khusus, dengan pengaturan suhu tertentu. Yang terjadi, selama ini naskah berharga tersebut dirawat secara primitif, sembrono dan penuh kelalaian, sehingga tindakan tersebut tentu saja akan mengancam salah satu kekayaan bangsa dan kemungkinan besar dapat menghilangkan sejarah bersangkutan.
Manuskrip ini diperkirakan berumur ribuah tahunManuskrip ini diperkirakan berumur ribuah tahun
Dia menambahkan bahwa sebagian besar naskah masih terjebak di Mauritania, di antaranya terdapat di rumah keturunan ilmuwan dan ulama. Mereka juga menolak untuk menampilkannya dalam pameran atau pun diberikan pada para peneliti. Penolakan ini terjadi sebenarnya akibat ketidakpahaman mereka terhadap pentingnya menjaga naskah kuno dari kepunahan.
Oleh karena itu, perlu kiranya para peneliti memberikan pemahaman tentang tata cara melindungi naskah sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya memberikan akses terhadap para peneliti. Sehingga, mereka tidak kecolongan informasi dari tangan orang-orang yang tidak bertanggungjawab dan hanya mengejar keuntungan materi semata.
Para peneliti tak henti-hentinya berupaya membujuk mereka agar bisa diberikan izin untuk turut serta merawat manuskrip tersebut. Membersihkannya dari serangga, jamur, debu dan difoto pada strip mikrofilm guna penelitian lebih lanjut. (Lina/Mizan.com)

No comments:

Post a Comment

Masukan dan Nasihat dari Sobat Pustaka adalah apresiasi untuk kami.